Thursday, April 6, 2017

Paleontologi

2.1. Pengertian Paleontologi
     Ilmu Palentologi adalah bagian dari ilmu Biologi. Di dalam ilmu Biologi terbagi atas zoologi dan botani. Zoologi adalah bagian ilmu Biologi yang mempelajari tentang binatang termasuk didalamnya manusia. Sedangkan Botani mempelajari tentang tumbuh - tumbuhan. Berkaitan dengan hal tersebut, Biologi masih bisa dibedakan lagi berdasar pada apakah kehidupan tersebut masih ada atau sudah mati atau punah. Neontologi adalah ilmu yang memepelajari makhluk yang masih hidup sampai sekarang, sedangkan Paleontologi mempelajari kehidupan masa lampau. Sehingga Paleontologi dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang kehidupan masa lampau.
     Dalam perkenbangannya ilmu Paleontologi merupakan bagian penting dari ilmu Geologi, dalam hal ini membantu menyingkapkan beberapa misteri di alam berkaitan dengan gejala gelogi dan proses evolusi kehidupan. Perbedaan yang nyata antara Neontologi dan Paleontologi adalah bahwa Paleontologi mempelajari secara nyata proses evolusi, sedangkan Neontologi memberikan praduga proses evolusi.

2.2. Sejarah Paleontologi
     Sejarah ilmu Paleontologi dimulai oleh seorang Perancis Abbe Girand-Saulavie (1777) setelah melakukan penelitian pada lapisan batugamping. Dari hasil penelitiannya tersebut kemudian membuat suatu prinsip mengenai paleontologi yaitu : Jenis - jenis fosil itu berada sesuai dengan umur geologinya: fosil pada formasi dibawah tidak sama dengan lapisan yang di atas (terjemahan dari buku Paleontologi Invertebrata, Permonowati, 1997). Prinsip Abbe Giraud-Saulavie ini dikenal dengan hukum “Faunal succesion” atau Urut - urutan fauna.
     Setelah itu sejalan dengan perkembangan ilmu biologi muncul Baron Cuvier (1769 - 1832) yang menyusun tentang Sistematika Paleontologi. Dengan  disusunnya sistematika tersebut membuat penyelidikan-penyelidikan paleontologi dapat lebih terarah.
     Peneliti selanjutya adalah William Smith (1816) yang memperkenalkan prinsip Strata Identified by Fossils. Adapun terjemahan dari pernyataannya adalah bahwa lapisan yang satu dapat dihubungkan dengan lapisan lainnya dengan berdasar pada kesamaan fosil (Smith, 1817 vide Paleontologi Invertebrata dari Permonowati).
    Perkembangan yang makin maju didalam bidang Paleontologi membuat C.R. Darwin (1809 - 1882) mengeluarkan hipotesa evolusi. Pernyataannya yang dikenal adalah “Perubahan makhluk hidup disebabkan oleh adanya faktor seleksi alam”. Pernyataan tersebut memperkuat hipotesa yang dikeluarkan oleh Lamark (1774 - 1829) bahwa “Fana melakukan perubahan diri untuk beradaptasi dengan lingkungannya”.

No comments:

Post a Comment

STRUKTUR BAGIAN DALAM BUMI

I.1. Struktur bagian  Dalam Bumi Secara keseluruhan, bumi terbagi menjadi empat aspek yaitu; atmosphere (udara), hydrosphere (air), lit...