Stratigrafi
adalah studi mengenai sejarah, komposisi dan umur relatif serta distribusi
perlapisan batuan dan interpretasi lapisan-lapisan batuan untuk menjelaskan
sejarah bumi. Dari hasil perbandingan atau korelasi antar lapisan yang berbeda
dapat dikembangkan lebih lanjut studi mengenai litologi (litostratigrafi),
kandungan fosil (biostratigrafi), dan umur relatif maupun absolutnya
(kronostratigrafi). stratigrafi kita pelajari untuk mengetahui luas penyebaran
lapisan batuan.
Ilmu
stratigrafi muncul untuk pertama kalinya di Britania Raya pada abad ke-19.
Perintisnya adalah William Smith. Ketika itu dia mengamati beberapa
perlapisan batuan yang tersingkap yang memiliki urutan perlapisan yang sama
(superposisi). Dari hasil pengamatannya, kemudian ditarik kesimpulan bahwa
lapisan batuan yang terbawah merupakan lapisan yang tertua, dengan beberapa
pengecualian. Karena banyak lapisan batuan merupakan kesinambungan yang utuh ke
tempat yang berbeda-beda maka dapat dibuat perbandingan antara satu tempat ke
tempat lainnya pada suatu wilayah yang sangat luas. Berdasarkan hasil
pengamatan ini maka kemudian Willian Smith membuat suatu sistem yang berlaku
umum untuk periode-periode geologi tertentu walaupun pada waktu itu belum ada penamaan
waktunya. Berawal dari hasil pengamatan William Smith dan kemudian berkembang menjadi
pengetahuan tentang susunan, hubungan dan genesa batuan yang kemudian dikenal dengan
stratigrafi.
Berdasarkan
dari asal katanya, stratigrafi tersusun dari 2 (dua) suku kata, yaitu kata
“strati“ berasal dari kata “stratos“, yang artinya perlapisan dan kata “grafi”
yang berasal dari kata “graphic/graphos”, yang artinya gambar atau lukisan.
Dengan demikian stratigrafi dalam arti sempit dapat dinyatakan sebagai ilmu
pemerian lapisan-lapisan batuan. Dalam arti yang lebih luas, stratigrafi dapat didefinisikan
sebagai ilmu yang mempelajari tentang aturan, hubungan, dan pembentukan
(genesa) macam-macam batuan di alam dalam ruang dan waktu.
Aturan:
Tatanama stratigrafi diatur dalam “Sandi Stratigrafi”. Sandi stratigrafi adalah
aturan penamaan satuan-satuan stratigrafi, baik resmi ataupun tidak resmi,
sehingga terdapat keseragaman dalam nama maupun pengertian nama-nama tersebut
seperti misalnya Formasi/formasi, Zona/zona, Sistem dan sebagainya.
Hubungan:
Pengertian hubungan dalam stratigrafi adalah bahwa setiap lapis batuan dengan
batuan
lainnya, baik diatas ataupun dibawah lapisan batuan tersebut. Hubungan antara
satu
lapis
batuan dengan lapisan lainnya adalah “selaras” (conformity) atau “tidak
selaras” (unconformity).
Pembentukan
(Genesa): Mempunyai pengertian bahwa setiap lapis batuan memiliki genesa
pembentukan
batuan tersendiri. Sebagai contoh, facies sedimen marin, facies sedimenfluvial,
facies sedimen delta, dsb.
Ruang:
Mempunyai pengertian tempat, yaitu setiap batuan terbentuk atau diendapkan pada
lingkungan
geologi tertentu. Sebagai contoh, genesa batuan sedimen: Darat (Fluviatil,
Gurun,
Glacial),
Transisi (Pasang-surut/Tides, Lagoon, Delta), atau Laut (Marine: Lithoral,
Neritik,
Bathyal,
atau Hadal)
Waktu:
Memiliki pengertian tentang umur pembentukan batuan tersebut dan biasanya berdasarkan
Skala Umur Geologi. Contoh: Batugamping formasi Rajamandala terbentuk pada kala
Miosen Awal; Batupasir kuarsa formasi Bayah terbentuk pada kala Eosen Akhir.
No comments:
Post a Comment