6.1. Dasar Teori
Mollusca merupakan hewan yang mempunyai bagian tubuh yang lunak dengan dilapisi oleh bagian kulit yang keras. Hidup dari zaman Kambrium sampai Resen. Mollusca merupakan golongan invertebrata yang penting dan banyak jumlah spesiesnya. Habitat dari Mollusca dapat di laut air setengah asam (brackish water) maupun air tawar.
Mollusca sudah memiliki organ tubuh yang kompleks. Pada bagian permukaan ventral sudah dilengkapi dengan organ kaki, yang pada beberapa kelompok digunakan untuk merayap, menggali membuat lobang, berenang, dsb. Mollusca juga diperlengkapi dengan organ mulut, perut, usus, dan juga anus.
Sifat Umum Phylum Mollusca
1. Mempunyai bagian tubuh yang lunak dengan dilapisi oleh bagian kulit yang keras
2. Merupakan golongan hewan yang tidak bertulang belakang
3. Mempunyai daya adaptasi yang tinggi
4. Hidup pada air asin, payau hingga air tawar
5. Muncul dari Zaman Kambrium hingga sekarang
6. Tubuh Mollusca terdiri dari kaki, massa viseral, dan mantel
7. Ukuran dan bentuk tubuh Mollusca sangat bervariasi
Pembagian taksonominya dadasarkan atas perbedaan dibandingkan dibagian yang keras, meliputi ornamen spine maupun bentuk - bentuk test. Juga didasarkan atas perbedaan pada bagian lunak,seperti sistem urat daging (muscl system), urat syaraf (nerves), atau bagian halus lainnya.
Berdasarkan perbedaan teresebut, Molusca dibagi dalam lima kelas, yaitu:
1. Klas Amphineura, fosil jarang terdapat (umur : Kambrium-sekarang).
2. Klas Scaphoda, fosil jarang dalam batuan yang lebih tua dari Mesozoik.
3. Klas Pelecypoda, masuk dalam banyak genus & spesies, hidup dari Ordovisium bawah - sekarang.
4. Klas Gastropoda, fosil melimpah dan terekam luas dari Kambrium - sekarang.
5. Klas Cephalopoda, lazim pada batuan Paleozoik, sangat melimpah pada Mesozoik.
1. Klas Amphineura
Hewan Mollusca kelas Amphineura ini hidup di laut dekat pantai atau di pantai. Tubuhnya bilateral simetri, dengan kaki di bagian perut (ventral) memanjang. Ruang mantel dengan permukaan dorsal, tertutup oleh 8 papan berkapur, sedangkan permukaan lateral mengandung banyak insang.
Hewan ini bersifat hermafrodit (berkelamin dua), fertilisasi eksternal (pertemuan sel teur dan sperma terjadi di luar tubuh). Contohnya Cryptochiton sp atau kiton. Hewan ini juga mempunyai fase larva trokoper.
2. Klas Scaphopoda
Dentalium vulgare adalah salah satu contoh kelas Scaphopoda. Jika Anda berjalan-jalan di pantai, hati-hati dengan cangkang jenis Scaphopoda ini. Karena biasanya hewan ini tumbuh di batu atau benda laut lainnya yang berbaris menyerupai taring.
Dentalium vulgare hidup di laut dalam pasir atau lumpur. Hewan ini juga memiliki cangkok yang berbentuk silinder yang kedua ujungnya terbuka. Panjang tubuhnya sekitar 2,5 s.d 5 cm. Dekat mulut terdapat tentakel kontraktif bersilia, yaitu alat peraba. Fungsinya untuk menangkap mikroflora dan mikrofauna. Sirkulasi air untuk pernafasan digerakkan oleh gerakan kaki dan silia, sementara itu pertukaran gas terjadi di mantel. Hewan ini mempunyai kelamin terpisah.
3. Klas Pelecypoda (Lamellibranchia)
Hidup dari zaman Ordovisium bawah samai Resen. Ciri utama hewan ini memiliki test (cangkang) terdiri dari dua buah (bivalve) yang sama besar (equivalve) dan berbentuk dari zat gampingan. Kedua valve ini dihubungkan satu sama lain dengan sistem engsel yang terdiri dari gigi dan socket (ruang antar dua gigi). Bagian dalam test (valve) dilapisi membran yang tipis disebut mantle, yang mana kearah posterior kulit mantel ini membentuk siphon semacam saluran. Saluran - saluran tersebut dapat tergabung menjadi tabung besar yang kemudian dapat dibedakan menjadi dua bagian yaitu :
1. Incurrent siphon, berfungsi untuk memasukkan air + O2 + makanan.
2. Excurrent siphon, berfungsi untuk mengeluarkan air dan kotoran.
Pelecypoda yang hidup di lumpur memiliki siphon yan lebih besar dan pelecypoda hidup di lingkungan laut. Kulit mantle tersebut melekat dipinggir kulit kerangnya dan biasanya meninggalkan bekas berupa garis yang disebut garis mantel (pallial line). Untuk menutup shellnya digunakan adductor, biasanya berpasangan. Adductor ini meninggalkan bekas disebut dengan muscle sear. Sedanglan untuk membuka shellnya digunakan ligamen berbentuk menyerupai pita dan bersifat elastis. Sedangkan kelompok pelecypoda yang tidak mempunyai ligamen menggunakn resilium yaitu cairan yang terdapat pada resilifer berbentuk segitiga.
Pelecyoda memiliki alat untuk bergerak yang disebut dengan foot. Posisi foot terletak pada bagian anteroventral, yaitu dibagian dalam pada ventral-nya. Foot ini berfungsi untuk berpindah tempat dan menggali.
Pelecypoda juga mempunyai bagian lunak yang disebut dengan visceral, terdiri dari mooth (mulut), esophagus (usus), stomach (lambung), intestine (saluran buang), dan anus (lobang pembuangan).
Bagian shell dari Pelecypoda berupa biconvex, tersusunn oleh unsur gampingan yang dihubungkan dengan dorsal hinge line. Kedua va;ve tersebut
terbagi atas right valve dan left valve. Bagian shell yang tunbuh pertama kali disebut dengan beak, sedangkan bagian yang tumbuh berikutnya adalah umbo. Bagian atas atau yang terdapat hinge line kita sebut dorsal, sedang bagian bawah kita namakan ventral. Bagian yang ditunjukkan oleh pallial sinus disebut sebagai anterior, bagian lain kita sebut posterior. Selain itu kita dapat melihat pula besarnya muscle sear-nya, yaitu apabila muscle sear-nya besar bagian tersebut adalah posterior. Jika hanya ada satu musce sear, bagian yang terdapat muscle sear adalah posterior.
Berdasarkan pembagian yang dikemukakan oleh Thicle (1935), ada 3 ordo, yaitu
1. Ordo Taxodonta
2. Ordo Anisomyaria
3. Ordo Eulamelliranchia
3.1. Ordo Taxodonta
Ordo Taxodonta ini dicirikan oleh adanya gigi yang hampir sama besarnya dan berjumlah lebih kurang 35 buah. Umunya mempunyai muscle sear dua (dimyaria).
• Sub Ordo Nuculacea, dicirikan dengan bentuk gill-nya (alat pernapasan) berupa protobranch.
Contoh genus Nucula, Ctenodonia.
• Sub Ordo Arcacea, dicirikan dengan bentk gill-nya berupa filibranch. Contoh genus Arca ,Cyrtodonta.
3.2. Ordo Anisomyaria
Ordo Anisomyaria ini dicirikan oleh adanya gigi dan socket sebanyak dua buah. Muscle sear biasanya satu atau apabila hadir dua, muscle sear bagian posterior lebih besar. Hidup dari zaman Ordovisium sampai Resen.
• Sub Ordo Pteriacea, contoh Pterinea dan inoceramus.
• Sub Ordo Ostreacea, contoh Ostrea, Exogyra.
• Sub Ordo Peetinacea, memiliki shell yag equivalve, shell berbentuk agak membulat dengan permukaannya costate atau plicate. Contoh Pecten.
• Sub Ordo Anominacea, memiliki shell equivalve, shellnya tipis serta concave pada bagian kanan dan convex bagian kiri. Contooh Anomia.
• Sub Ordo Mytilacea, struktur gill berupa fillbranch, shell-nya simetri bilateral, dengan bentuk bervariasi. Contoh Mytilus.
3.3. Ordo Eulamellibranchia
Merupakan ordo dari pelecypoda yang terbesar dan terpenting. Saat ini diperkirakan ada sedikit sub ordo yang sudah dikenal. Ordo Eulamellibranchia ini dicirikan oleh dua muscle scar yang besar, gigi - gigi yang ada sama besar. Nama Eulamellibrachia diambil dari tipe gill-nya, eulamellibrachiate. Muncul dari zaman silur sampai resen.
• Sub Ordo Carditacea, mempunyai ciri - ciri muscle scar sama besar, mempunyai gigi han sepanjang valvenya, umbo terletak pada anterior. Contoh : venericardia (Eosen).
• Sub Ordo Tellmacea, memiliki gigi dari bawah beak sampai bagian antrior dan posterior. Mempunyai ligament dan terletak dibelakang beak, pallia sinus-nya besar. Contoh : Tellina (Yura -Resen).
• Sub Ordo Trigoniacea, memiliki bentuk shell trigonal, siphon belum berkembang sempurna. Contoh : Trigonia (Yura - Resen).
• Sub Ordo Saxicavacea, memiliki bentuk ligamen yang terdapat pada resilifer pada bagian engselnya, engsel hanya memiliki satu gigi utama. Contoh : Saxicava (Tersier - Resen).
• Sub Ordo Rudistacea, memiliki permukaan shell yang beralur, inequivalve, bentuk - bentuk spiral pada shell tidak ada. Contoh : Hippurites (Kapur).
Kehidupan pelecypoda dapat dijumpai pada lingkungan air tawar maupun air laut. Dengan cara hidup menggali lobang pada dasar sungai maupun laut. Pada kehidupan laut pelecypoda biasanya dicirikan oleh shell memiliki ornamen yang bagus, sedangkan pada air tawar biasanya ornamennya kurang berkembang baik. Saat ini pelecypoda dimanfaatkan baik dari mutiaranya maupun untuk dimakan.
4. Klas Gastropoda
Gastropoda berasal dari kata
- Gaster : perut
- podos : kaki
Jadi Gastropoda adalah hewan yang bertubuh lunak, berjalan dengan perut yang dalam hal ini disebut kaki Gastropoda adalah hewan hemafrodit, tetapi tidak mampu melakukan autofertilisasi. Beberapa contoh Gastropoda adalah bekicot (Achatina fulica), siput air tawar (Lemnaea javanica), siput laut (Fissurella sp), dan siput perantara fasciolosis (Lemnaea trunculata).
Gastropoda ini mencakup golongan siput, baik yang membentuk cangkang maupun yang tidak (siput telanjang = slug). Bagi yang bercangkang umumnya cangkang tersebut terputar. Gastropoda umumnya mempunyai kepala yang jelas lengkap dengan mulut, mata dan tentakel dan kaki yang merupakan bagian yang ceper dibawah perut. Bagian kepala dan kaki dapat ditarik masuk kedalam cangkang melewati lubang utama pada cangkang tersebut (apertur), dan beberapa jenis diantaranya mempunyai penutup (operculum) yang tumbuh pada bagian kaki tersebut.
Cangkangnya berkembang sebagai tabung yang mekar yang terputar secara spiral melingkari suatu sumbu yang berlubang yang disebut columella. Bagian cangkang yang berupa satu lingkaran teresebut disebut satu putaran. Putaran yang terakhir dan terbesar disebut sebagai body whorl. Kontak antar putaran berupa garis yang disebut sebagai sutur. Dinding dari cangkang sering menunjukkan hiasan yang sangat bervariasi, dengan bentuk lekukan, tonjolan, duri, alur, pematang dan garis tumbuih atau kombinasi dari semua itu.
Gastropoda dapat kita jumpai pada lingkugan darat, air tawar, air payau sampai dengan laut. Klas ini merupakan yang terbesar didalam phlum mollusca, hidup sejak zaman kambrium sampai sekarang. Seara umum gastropoda mempunyai satu shell, beberapa diantaranya memiliki bentuk - bentuk arsitektual yang bagus serta warna - warna yang indah. Bentuk shellnya sendiri berupa pilinan terputar meninggi.
Untuk golongan yang hidup di laut dangkal yang hampir jenuh dengan senyawa karbonat biasanya akan mempunyai ukuran cangkang yang relatif besar, dinding cangkang yang tebal serta mempunyai hiasan yang kompleks. Sedangkan golongan yang berdinding tipis dengan hiasan sederhana atau bahkan tanpa hiasan sama sekali menunjukkan lingungan perairan yang tidak jenuh karbonat, yaitu lingungan air tawar atau sebaliknya lingkungan laut yang dalam.
Cara hidup gastropoda adalah aquatic, berpindah tempat dengan cara merayap menggunakan kaki, sampai sekarang ada sekitar 50.000 spesies telah diketahui, 15.000 diantaranya berupa fosil dan sekitar 35.000 masih hidup sampai sekarang.
Tubuh Lunak
Tubuh lunak dari gastropoda ini terdiri atas tiga bagian, yaitu kepala, kaki, dan alat pencernaan. Bagian vital ini dilindungi oleh semacam selubung atau mantel berupa membran yang tipis. Membran teersebut memanjang membentuk siphon yang berfungsi sebagai alat untuk memasukkan air dan mengeluarkan kotoran. Untuk yang memliki perkembangan yang baik, pada bagian kepala dilengkapi dengan mulut, sepasang mata diujung belalai, selain itu juga mempunyai sepasang tentakel sebagai alat sensor. Dibagian dalam mulut, dijumpai radula dengan deretan gigi - gigi. Pada beberapa gastropoda juga dijumpai adanya rahang pada bagian dorsal (bawah). Adanya radula dengan sederetan giginya merupakan organ yang berfungsi untuk membasahi dan memegang.
Tubuh Keras (shell)
Bentuk lengkap shell dari gastropoda berupa satu shell yang terpilin memanjang didalam satu garis sumbu. Shell gastropoda terdiri atas, pada bagian awal disebut dengan nuclear whorls. Nuklear whorls biasanya pada permukaannya mulus (smooth). Perkembangan shell dibawah nuclear whorls disebut dengan whorls. Batas antara whorls disebut dengan suture. Apabila whorls berkembang sampai akhir, maka sekumpulan whorls disebut dengan spire. Pada putaran terakhir akan dijumpai adanya lobang yang kita sebut dengan aperture, yang pada beberapa jenis gastropoda dilengkapi dengan plat penutup yang disebut dengan operculum. Lobang yang berada pada sumbu perputaran whorls disebut dengan umbilicus.
Beberapa shell memiliki arah perputaran sinistral (mengkiri / berlawanan arah jarum jam) atau dextral (mengkanan / searah jarum jam). Perputaran bisa disebut tinggi atau terputar rendah, rendah jika sudut putaran lebih besar dari 30⁰. Pada kamar terakhir biasanya akan memperlihatkan adanya siphonal canal.
Klasifikasi
Klasifikasi dari gastropoda modern hampir seluruhnya didasarkan pada bagian yang lunak, diantaranya yang dianggap paling penting adalah :
1. Respiratory organs (alat pernapasan)
2. Nervous system (system urat saraf)
3. Heart (hati)
4. Reproductive organs (alat perkembangbiakan)
5. Foot (kaki)
6. Radular complex
Sedangkan untuk kategori taxonomi yang lebih rendah (family dan genus) didasarkan pada ciri khas shell.
Bila ditinjau dari bagian-bagian tersebut diatas maka kesemuanya merupakan bagian-bagian yang lunak, yang kelak tidak akan dijumpai dalam bentuk fosil. Oleh karena itu, dasar pembagian tersebut diatas tidak dapat dipakai dalam klasifikai paleontology. Dalam hal ini untuk “foot” (kaki) akan menentukan ukuran dan bentuk bagian yang keras. Untuk paleontology yang dipakai adalah klasifikasi yang diusulkan oleh THIELE (1931), yang kemudian diikuti oleh WENZ (1938) dan KNIGHT (1944). Dasar pembagian dari klasifikasi ini adalah sifat dan posisi gill dan sebagian pada kenampakan anatomi lainnya (hubungan bagian lunak binatangnya dengan bagian yang keras) serta hiasan yang ada.
Klasifikasi Gastropoda menurut THIELE (1931), WENZ (1938) dan KNIGHT (1944).
Subclass 1. Protogastropoda
Ordo 1.1. Cynostraca L. Camb - Carb? Perm
Ordo 1.2. Cochliostraca L.Camb - Ord
Subclass 2. Prosobranchia
Ordo 2.1. Archaeogastropoda (Aspidobtanchia) U. Camb - Recent
Ordo 2.2. Mesogastropoda (Taenioglossa) L. Ord - Recent
Ordo 2.3. Neogastropoda (Stenoglossa) Ord - Recent
Subclass 3. Opisthobranchia
Ordo 3.1. Pleurocoela Carb - Recent
Ordo 3.2. Pteropoda ? L. Camb? Perm; Cret - Recent
Ordo 3.3. Acoela Eocene - Recent
Subclass 4. Pulmonata
Ordo 4.1. Basommatophora U. Carb - Recent
Ordo 4.2. Stylommatiphora U. Cret - Recent
Subclass 4.1. Protogastropoda
Subclass yang telah punah ini termasuk yang paling awal diketahui sebagai shell gastropoda, yang bentuknya (kerucut) dan shell-nya terputar secara planispiral. Kisaran umurnya dari Kambrium bawah- Karbon? Perm.
Berasal dari kata protos = first = pertama + gaster = stomach = perut + podos = kaki. Menunjukkan kenyataan bahwa adalah gastropoda paling awal.
Ordo 4.1.1. Cynostraca
Kyon = dog + ostracon = shell, menunjukkan bahwa shellnya seperti gigi anjing. Ordo ini yang mempunyai bentuk conical (kerucut), terputar planispiral dan permukaan shell yang halus maupun yang ada hiasan (sculptured). Anggota ordo ini dianggap paling primitive dari semua gastropoda. Yang paling awal mewakili ordo ini muncul dalam batuan kambrium Bawah, dan tampaknya punah kadangkala pada Karbon atau Perm.
Contoh: Scenella dan Palaeacmaea.
Ordo 4.1.2. Cochliostraca
Kochlos = spiral shell + ostracon = shell, menunjukkan putaran spiral dari shell-nya. Ordo ini termasuk yang paling awal diketahui sebagai gastropoda yang shell-nya terputar. Yang pertama mewakili adalah dari batuan Kambrium Bawah-Ordovisium. Shell terputar secara planispiral.
Contoh: Pelagiella dan Matherella.
Subclass 4.2. Prosobranchia
Yang paling utama dari gastropoda marine. Sebagian shellnya terputar secara dextral, dan putarannya adalah helicoids. Tetapi ada juga yang berbentuk cap (seperti sumbat), bentuk cup. Yang lebih primitive adalah nonsiphonate, dan yang lebih modern/ maju adalah siphonate. Biasanya ada operculum (penutup aperture) yang tersusun oleh zat tanduk atau gampingan. Prosobranchia merupkan subclass yang paling besar. Sejarah geologinya mulai dari akhir Kambrium, dan mereka telah meninggalkan fosil dalam batuan pada setiap periode geologi.
Ordo 4.2.1. Archaeogastropoda (Aspidobranchia)
Ordo ini paling primitive diantara Prosobranchia. Shellnya tidak tersendiri, karena banyak variasinya dalam arsitektur, tetapi mereka dicirikan oleh seleni zone (slit band). Operculum mungkin ada atau tidak ada. Shell yang paling tua datang dari batuan yang berumur Kambrium Atas. Ordo ini sebagian besar adalah marine, terbaik diwakili oleh fauna marine modern, dan merreka juga anggota gastropoda air tawar dan darat. Walaupun sedikit. Ada dua sub ordo dari Prosobranchia yang masih hidup yaitu Docoglossa dan Rhipidoglossa. Docoglossa adalah gastropoda yang shell-nya berbentuk kerucut terbuka (open-conical shell) dan terputar secara spiral.
Contoh: Acmaea.
Rhipidoglossa termasuk gastropoda yang shellnya terputar spiral, mempunyai operculum. Semuanya adalah khas marine kecuali tiga family yaitu Neritidae, Helicinidae dan Proserpinidae. Family Neritidae adlaah marine, lainnya hidup dalam air tawar, dan sedikiit diantaranya telah meluas ke lingkungan daratan.
Karena radula tidak pernah terawetkan dalam gastropoda purba, dan jika ada jarang dalam bentuk-bentuk fosil yang paling muda. Tidak mungkin ditunjukkan fosil geus dari sub ordo Docoglossa dan Rhipidoglossa.
Archaeogastropoda dibagi menjadi 5 super family:
1. Super family Bellerophontacea
Contoh : Cyrtolites (Ordocisium)
Salpingostoma (Ord - Devon)
Knightites (Karbon Atas)
2. Super family Pleurotomariacea
Contoh : Rhacopea ( Kambrium Atas - Ord. Bawah)
Ophileta (Ordocisium)
Loxoplocus (Ordovisium)
Pleurotomaria (Silur-Sekarang)
Fissurella (Sekarang)
3. Super family Trochacea
Contoh: Astrea (Miosen - Sekarang)
4. Super family Euomphalacea
Contoh : Ceratopea (Ordovisium)
Maclurites (Ordocisium)
Lytospira (Ord - Silur)
Strapalorus (Silur - Devon)
5. Super family Trochonematacea
Contoh : Trochonema (Ord - Devon)
Platyostoma (Silur - Devon)
Orthonychia (silur - Perm)
Ordo 4.2.2. Mesogastropoda
Ordo ini merupakan ordo yang besar dan penting dari gastropoda prosobranchia, termasuk sub ordo Gymnoglossata, sub ordo ptenoglossa, dan sub ordo taenioglossa dan tersusun oleh banyak family dari genus yang masih hidup maupun yang telah menjadi fosil diantaranya yang marine, air tawar dan darat. Shell biasanya helicoids tetapi mungkin discoid.
Fosil yang paling awal mewakili dating dari batuan Ordovisium
Genus Palaozoic : Meekospira, Acanthonema, Girtyospira, Orthonema.
Genus Mesozoic dan Cenozoic : Vermucularia, Crepidula, Lambis, Rostellaria, Cyrpraea, Ampnilaria, Littorina.
Ordo 4.2.3. Neogastropoda
Neogastropoda yang termasuk sejumlah besar genus yang masih hidup (Murex, Voluta, Oliva, Conus, dan Terebra) adalah gastropoda yang mempunyai operculum yang tepi aperture dasi shellnya mempunyai siphonal canal. Operculum bersifat zat tanduk (horny). Ordo ini yang tampaknya muncul dalam Awal Ordovisium, dibagi dalam 4 super family yang masih hidup (tidak semua genus fosil dimasukkan dalam super famili ini).
1. Super family Muricacea (U. Cret - Recent)
Contoh : Sargana, Rapana, Purpura, Murex, Urosalpinx
2. Super family Buccinacea (U. Cret - Recent)
Contoh : Pyrene, Bucinum, Busycon, Fusus
3. Super family Volutacea (U. Cret - Recent)
Contoh : Oliva, Harpa, Voluta, Cymbium, Mitra, Cancellaria.
4. Super family Conacea (U. Cret - Recent)
Contoh : Drllia, Conus, Terebra
Genus Paleozoic : Subulites
Tersier : Falsifusus
Subclass 4.3. Opisthobranchia
Opisthem = behind = belakang + branchia = gill = insang menunjukkan bahwa posisi gill terletak dibelakang hati. Opisthobranchia biasanya mempunyai gill tunggal, nephridium dan auricle. Organ pernapasan jika ada pada bagian posterior (belakang), jika tidak ada binatangnya menggunakan permukaan luar mantle untuk pernapasan.
Shell jika ada adalah relative kecil dan arsitekturnya sederhana dan pada bentuk dewasa kecuali dalam Actaeonidae dan Limacinidae tanpa operculum. 4 ordo dikenal oleh Thiele (1931) dan Wenz (1938). Subclass hanya mempunyai sedikit fosil yang terawetkan dalam batuan, tetapi terwakili dengan baik di lautan modern oleh banyaknya macam-macam genus.
Ordo 4.3.1. Pleurocoela (Tectibranchia = Steganobranchia)
Shell biasanya tipis dan tidak berkembang baik. Fosil yang tertua dari Pleurobranchia adalah dari batuan karbon.
Contoh : Actaneon (Cret - Recent), Aplysia (Recent), Bulla (Jura - Recent), Haminea (Recent)
Ordo 4.3.2. Pteropoda
Pteron = wing = sayap + podos = foot = kaki, menunjukkan kakinya seperti sayap.
Pteropoda adalah apisthobranchia yang hidupnya berenang. Mereka biasanya berukuran kecil, tetapi melimpah dan menutupi permukaan laut. Shell mempunyai komposisi gampingan.
Contoh : Vaginella (U. Cret - Olig), Lamacina (Tert - Recent)
Cavolina (Mioc - Pleist), Coleoloides (L. Camb)
Hyolithes (Camb - Perm), Tentaculites (Ord - Devon)
Styliolina (Devon)
Ordo 4.3.3. Sacoglossa
Ordo ini terdiri dari kelompok kecil opisthobranchia yang dicirikan oleh shell yang tipis. Shell hanya menutupi sebagian kecil bagian lunaknya. Tidak pernah dijumpai sebagai fosil.
Ordo 4.3.4. Acoela (Nudibranchia)
Shell jika ada kecil, mempunyai bentuk seperti telinga. Hanya satu family yaitu Umbraculidae yang telah meninggalkan fosil, mulai muncul pada kala Eocene.
Contoh : Eolis.
Subclass 4.4. Pulmonata
Pulmonata merupakan kelompok kedua terbesar dari gastropoda dan jumlah spesies yang diketahui diduga 7.000, 6.300 masih hidup dan 700 adalah fosil. Pulmonata paling awal diduga muncul pada batuan Karbon Atas, jarang fosil didapatkan pada batuan yang lebih tua dari Kapur Atas.
Subclass ini dibagi menjadi 2 ordo:
Ordo 4.4.1. Basommatophora
Yang mewakili ordo ini mempunyai shell helicoids atau cup. Mereka adalah khas aqutic dan dapat hidup dalam air tawar, air payau, san air laut.
Contoh : Physa, Lymnea, Helisoma, dan Planorbis, Anisomyon adalah genus yang telah punah.
Ordo 4.4.2. Stylommatophora
Binatangnya biasanya mempunyai shell helicoids. Anggota ordo ini sebagian besar adalah siput darat.
Contoh : Helix (U. Cret - Recent)
Arion dan Testacella adalah genus yang masih hidup
Sejarah Geologi Gastropoda
Kisaran geologi dari beberapa superfamili Class Gastropoda diperlihatkan dalam klasifikasi (lihat klasifikasi). Dari kisaran ini dapat dilihat bahwa gastropoda mempunyai kisaran umur yang panjang. Fosil gastropoda yang paling tua adalah Scenella, Helcionella, Pelagiella yang dikumpulkan dari batuan Kambrium Bawah, Tetapi diduga dari sifat genus yang terawal (paling awal) mungkin tampaknya klas gastropoda dating dari kehidupan sebelum Kambrium. Dari jumlah yang diambil ternyata bahwa mereka terdapat bersama-sama dengan fosil marine lainnya (trilobite dan brachiopod), ini menunjukkan bahwa gastropoda pertama adalah asli marine water.
Ekologi Dan Paleokologi
Gastropoda seluruhnya dianggap mempunyai penyebaran yang luas didunia dan memperlihatkan adaptasi yang baik. Mereka hidup dalam lingkungan laut, air payau, air tawar dan darat. Sebagian besar populasinya ditemukan dalam air laut dangkal dan jernih pada continental shelve, tetapi beberapa species hidup pada kedalaman continental lebih ari 5300 meter, dan didarat keduanya dalam bentuk darat dan air tawar telah ditemukan pada ketinggian 5480 meter. Gastropoda marine menunjukkan kisaran adaptasi yang luas. Sedikit hidup berenang (Heteropoda dan Pteropoda), tetapi sebagian besar adalah menghuni dasar dimana mereka bergerak bebas di dasar diatas lumpur dan pasir dan biasanya meninggalkan bekas yang khas. Atau melekat pada batuan dan tumbuhan dasar laut atau menggali dalam batuan yang lunak.
Gastropoda pulmonata mempunyai penyebaran yang luas didunia dan ditunjukkan kisaran vertical yang besar. Bentuk air tawar yang telah diabil dari danau (di Himalaya) pada ketinggian 5480 mdpl dan ditempatlain sperti danau, rawa, dan sungai. Bentuk darat hidup pada tempat yang basah dan permukaan yang tertutup tumbuhan pada tebing atau tempat lain dimana ada tumbuhan penutup. Secara local gastropoda mungkin sangat melimpah.
Dari cara hidup tersebut diatas dapat diketahui bahwa gastripoda merupakan salah satu anggota dari mollusca yang mempunyai sifat adaptasi yang baik. Pertama hidup dalam lingkungan air laut, kemudian meluas kelingkungan brackish dan akhirnya ke lingkungan air tawat dan darat. Selama adaptasi tersebut terjadi perubahan dalam organ kehidupan, dan akhirnya terlihat pula pada bagian kerasnya (shell). Karena itu dengan melihat bagian yang keras akan dapat diketahui cara hidupnya, dan akhirnya akan diketahui lingkungan pengendapannya.
Kondisi laut merupakan tempat dimana banyak terlarutkan garam karbonat yang diperlukan untuk pembentukan shell gastropoda. Disamping itu juga laut merupakan tempat dimana hampir semua kehidupan berada. Gastropoda yang hidupnya dilaut dicirikan oleh dinding shell yang tebal, sebab laut merupakan tempat dimana terlarutkan garam-garam karbonat. Mempunyai hiasan shell yang komplek, karena bahan pembentuk shell yang berlebihan serta mempunyai warna yang bermacam-macam.
Sedangkan gastropoda yang hidup didarat atau air tawar dicirikan oleh bentuk shell yang sederhana dan dinding shell yang tipis dan warna yang sederhana. Ukuran dari shell umumnya kecil.
Sifat fosil gastropoda
Materi shell gastropoda Paleozoic biasanya tidak terawetkan, kecuali dalam batuan yang lebih muda. Fosil yang terekam dalam batuan terdiri dari external impression atau steinkern (core). Pada umumnya fosil gastropoda awal Paleozoic juga terawetkan dengan buruk, sehingga menyulitkan untuk diskripsi dan identifikasi yang diteliti. Diduga bahwa kagagalan pengawetan disbabkan kenyataan bahwa kebanyakan shell gastropoda paling awal disusun oleh aragonite yang merupakan mineral tidak stabil dari kalsium karbonat.
Sedikit dari shell yang terawetkan dengan baik adalah cyclonemids (Ord - Silur) dan platycerids (Sil - Perm) yang diduga sebagian tersusun oleh kalsit. Shell dari kebanyakan gastropoda Mesozoic dan Cenozoic umumnya terawetkan degan baik dan kemungkinan sebagian besar dari kalsit.
Selain meninggalkan fosil berupa shell, gastropoda juga meninggalkan fosil berupa jejak/ bekas (trail) diatas lumpur lunak atau pasir.
Kepentingan gastropoda dalam statigrafi
Gastropoda berkembang cukup baik didaerah tropis. Beberapa spesies akan mencirikan lapisan teretntu. Ostingh seorang ahli paleontology telah berhasil menyusun stratigrafi neogen P. Jawa yang didasarkan atas fosil indek gastropoda.
1. Jenjang Rembang (Miosen Bawah)
Dicirikan oleh Turritella subulata
2. Jenjang Preanger (Miosen tengah)
Dicirikan oleh : Turritella angulata
Siphocyprea caput viperae
Vicarya verneuilli callosa
3. Jenjang Cirodeng (Miosen Atas)
Dicirikan oleh : Turritella angulata cramatensis
4. Jenjang Cirebon (Pliosen Bawah)
Dicirikan oleh : Turritella angulata acuticarinata
5. Jenjang Sunda (Pliosen Atas)
Dicirikan oleh : Turritella angulata tjicumpatensis
Terebra verbeeki, Conus sondeanus
Terebra insulinidae
6. Jenjang Banten (Pleitosen Bawah)
Dicirikan oleh : Turritella angulata bantamensis
Clavus malingpingensis.
5. Klas Cephalopoda
Cephalopoda, berasal dari kata
- cephale : kepala
- podos : kaki
Adalah Mollusca yang berkaki di kepala. Contoh dari Klas ini yaitu Cumi-cumi dan sotong yang memiliki 10 tentakel yang terdiri dari 2 tentakel panjang dan 8 tentakel lebih pendek.